Arsitektur rumah merupakan bagian penting yang mencerminkan kebudayaan. Rumah tradisional yang rata-rata memiliki tempat/ ruang pertemuan yang luas. Hal itu mencerminkan budaya kebersamaan antarwarga yang mendalam dan selalu dijunjung tinggi.

Pada umumnya rumah adat masyarakat Sunda asli berbentuk panggung (imah panggung). Sampai saat ini rumah adat tersebut banyak dijumpai di beberapa daerah adat di Jawa Barat.

Rumah adat Sunda berbentuk segi empat agak memanjang. Lantai rumah terbuat dari palupuh. Dinding rumah adat tersebut terbuat dari bilik, yaitu irisan bambu yang dianyam dengan pola kepang atau sasag. Kerangka rumahnya terbuat dari kayu. Tiang-tiang penyangga rumah beralaskan batu yang disebut tatapakan. Sementara itu, atap (hateup) rumahnya terbuat dari ijuk atau daun rumbia.

Rumah adat Sunda biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama. Bagian depan adalah teras. Bagian tengah disebut tengah imah dan kamar tidur. Bagian belakang berupa dapur atau pawon dan pedaringan atau goah. Rumah adat ini biasanya memiliki halaman depan dan halaman belakang.

Susunan rumah adat provinsi ini memanjang dengan arah barat-timur, sedangkan pintunya menghadap arah utara-selatan. Hal ini dimaksudkan agar tidak menentang arah perjalanan matahari atau kehendak alam.




Jika kita amati dan telusuri setiap rumah adat yang ada di setiap suku dan daerah di Indonesia, maka kita akan menemukan keunikan-keunikannya tersendiri. Hal ini bisa kita lihat dari sisi artistik, tujuan, serta makna dari rumah adat tersebut.

Apalagi jika kita pahami arti dari sisi filosofis dan spiritual yang terkandung di dalam setiap rumah adat tersebut, maka sungguh semakin menarik lagi untuk kita pelajari.



Dilihat dari berbagai jenis desain dan fungsi rumahnya, maka tetap saja yang menjadi ciri khas rumah adat Sunda yaitu rumah yang berbentuk rumah panggung.

Namun jika kita lihat dari desain atapnya, maka ada 6 jenis desain rumah adat Jawa Barat. Supaya lebih jelas langsung saja ini dia rumah adat Jawa Barat.

1. Rumah Adat Jolopong

Rumah Jolopong atau imah Jolopong merupakan bentuk yang paling sederhana dan banyak dijumpai di daerah-daerah cagar budaya Sunda atau bahkan di desa-desa juga masih banyak kita temui.

Baca Juga Dong  Cara Menghitung Persen dengan Mudah, Simpel, dan Tidak Ribet
Masyarakat banyak yang menggunakan rumah Jolopong ini dengan alasan karena desainnya simpel dan juga tidak memerlukan banyak material.

Jika kita perhatikan, rumah adat Jolopong ini bentuk atapnya seperti pelana dan memanjang. Atap dari rumah Jolopong ini begitu sederhana tanpa memerlukan pernak-pernik, aksesoris, atau lekukan yang rumit.

Bentuk rumah Jolopong sendiri mempunyai dua bidang atap yang saling bersatu dan sama panjang. Kedua bidang atap ini dipisahkan oleh jalur suhunan di tengah bangunan rumah.

Jika kita tarik garis imajiner, maka antara ujung atap satu dengan yang lainnya akan membentuk sebuah segitiga sama kaki.

Umumnya, pada rumah Jolopong ini terdiri dari beberapa ruang sebagai berikut:
  • Ruang depan atau disebut juga emper atau tepas.
  • Ruang tengah yang disebut dengan tengah imah atau patengahan.
  • Ruang samping yang disebut dengan pangkeng atau kamar.
  • Ruang belakang yang terdiri atas dapur yang disebut pawon dan juga tempat menyimpan beras yang disebut padaringan.

Desain rumah semacam ini hingga kini masih digunakan oleh sebagian masyarakat Garut yaitu tepatnya di Kampung Dukuh.


2. Rumah Adat Parahu Kumureb

Pada rumah parahu kumureb atau imah parahu kumureb, desain atapnya mempunyai 4 bagian utama. Dua bagian di depan dan belakang yang berbentuk trapesium, dan dua bagian lagi di sisi kanan kiri yang berbentuk segitiga sama sisi.

Pada bentuk ini, rumah mempunyai dua batang kayu yang menghubungkan satu diantara ujung batang kepada kedua sudut rumah secara landai sehingga terbentuklah satu bidang atap yang berbentuk segitiga.

Desain atap seperti Parahu Kumureb ini ada juga di Palembang, namun mereka menyebutnya dengan desain atap Limasan.

Sesuai dengan namanya, atap rumah adat Jawa Barat yang satu ini secara bentuk memang mirip seperti sebuah perahu yang tengkurap atau terbalik.

Ada satu kelemahan yang memang sangat mengganggu sekali jika menggunakan desain atap parahu kumureb ini, yaitu mudah bocor, apalagi jika hujan tiba, hal ini adalah karena terlalu banyak sambungan.

Namun tetap saja yang namanya rumah adat ini harus dilestarikan. Sampai saat ini masih ada masyarakat yang masih menggunakan desain atap parahu kumureb ini yaitu di Kabupaten Ciamis tepatnnya di daerah Kampung Kuta.

3. Rumah Adat Badak Heuay

Secara makna, Badak Heuay itu dalam bahasa Indonesia berarti Badak Menguap. Sehingga tidak heran jika atap rumah adat Jawa Barat yang satu memiliki bentuk seperti layaknya badak yang sedang menguap atau membuka mulut.

Rumah adat dengan desain atap seperti badak yang sedang menguap ini terdiri dari 2 bagian atap, yaitu bagian kecil dan besar. Atap yang bagian besarnya diletakkan di bagian belakang, sedangkan yang bagian kecilnya memayungi bagian depan rumah atau teras sebagai tempat menerima tamu.

Hingga sekarang masih ada masyarakat Sukabumi yang memanfaatkan desain rumah badak heuay ini untuk desain rumah hunian mereka.

4. Rumah Adat Tagog Anjing

Tagog (kata sifat) atau Nagog (kata kerja) sendiri merupakan bahasa Sunda yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah duduk. Sehingga jika kita maknai ke dalam bahasa Indonesia maka Tagog Anjing itu artinya Anjing yang sedang duduk.

Jika kita perhatikan, memang bentuk atap pada salah satu rumah adat Jawa Barat ini mirip dengan anjing yang sedang duduk.

Pada bagian atapnya, ada dua atap yang menyatu dan berbentuk segitiga, dan bagian atap yang satunya lagi menyambung pada bagian depan. Sambungan atap ini biasa disebut dengan istilah sorondoy. Sorondoy ini biasanya digunakan sebagai peneduh pada teras bagian depan.

Desain rumah tagog anjing ini banyak digunakan oleh masyarakat Garut dan merupakan ciri khas masyarakat setempat. Beberapa tempat istirahat, bungalow, dan hotel di sekitar puncak sering menggunakan desain atap rumah ini.

5. Rumah Julang Ngapak

Jika kita artikan ke dalam bahasa indonesia, Julang Ngapak berarti seekor burung yang mengepakkan sayapnya.

Nama desain rumah ini demikian karena memang desain atapnya tampak melebar di sisi-sisinya. Kemudian jika dilihat dari depan, maka bentuk atapnya tampak seperti seekor burung yang mengepakkan sayapnya.

Atap pada rumah ini bisa dibuat dari bahan ijuk, rumbia, atau alang-alang yang diikat pada kerangka atap yang terbuat dari bambu.

Rumah dengan desain atap Julang Ngapak ini biasanya dilengkapi dengan cagak gunting atau capit hurang pada bagian bubungannya. Hal dimaksudkan untuk mencegah air agar tidak merembes di bagian pertemuan antar atapnya yang terletak di ujung atas rumah.

Saat ini desain rumah Julang Ngapak masih bisa kita jumpai di beberapa daerah di Jawa Barat, seperti di Kampung Dukuh, Kuningan dan Kampung Naga, Tasikmalaya.

Tidak hanya itu, bahkan beberapa gedung milik Institut Teknologi Bandung (ITB) juga menggunakan desain atap rumah adat Jawa Barat yang satu ini.

6. Rumah Adat Capit Gunting


Rumah adat Sunda Capit Gunting sangat khas dan identik dengan desain atapnya yang mirip seperti sebuah capit pada gunting.

Dalam konteks basa Sunda, Capit diartikan sebagai sesuatu barang yang mana pada ujungnya bisa dijepitkan. Sedangkan kata Gunting dalam basa Sunda sama artinya dengan gunting dalam bahasa Indonesia, artinya adalah peralatan untuk memotong sesuatu yang ringan seperti kain atau kertas, alat ini semacam pisau atau bisa disebut sebagai pisau yang menyilang.

Pada masyarakat Sunda zaman dahulu, Capit Gunting sendiri adalah salah satu nama dari susuhunan atau bentuk atap rumah. Istilah nama susuhunan ini disebut juga Undagi, dimana Undagi merupakan sebuah tata arsitektur rumah adat Jawa Barat.

Secara fisik, bentuk atap pada rumah adat capit gunting ini sangat khas, yaitu pada bagian ujung atas di belakang dan ujung atas di bagian depan rumah bentuknya menyilang seperti gunting yang sedang dibuka. Bagian yang berbentuk gunting terbuka ini biasanya menggunakan kayu atau bambu.


Ciri Khas yang Dimiliki Rumah Adat Jawa Barat

Suatu daerah pasti memiliki suatu ciri khas atau keunikannya masing-masing. Seperti halnya di Jawa Barat yang memiliki ciri khas tersendiri  pada desain rumah adatnya. Berikut ini beberapa hal yang mencirikan rumah adat Jawa Barat:

  • Pondasi

Bentuk pondasi pada Rumah adat Jawa Barat tidak jauh berbeda dengan rumah tradisional lain daerah lain. Hanya ada sedikit perbedaan, yaitu pada bentuk pondasinya, dimana pondasi pada rumah adat Jawa Barat lebih unik dan menarik.

Pondasi rumah ini biasanya berupa bebatuan yang diletakkan tepat dibawah sudut-sudut rumah. Hal ini bertujuan agar rumah tidak mengalami kerusakan yang berarti saat terjadi gempa bumi dan juga untuk menghindari kelembaban lantai rumah.

  • Lantai

Lantai rumah adat Sunda dibuat dari bahan bambu. Bambu ini adalah bambu yang telah dibelah dan dibuat melebar, dan di Sunda sendiri disebut dengan talupuh.

Bahan bambu yang digunakan untuk lantai ini sangat bermanfaat untuk sirkulasi udara yang melewati area kolong rumah, selain itu juga dapat menahan kelembaban yang berlebihan di dalam rumah.

  • Dinding

Dinding Rumah adat Jawa Barat dibuat dari anyaman bambu. Anyaman ini tidak dibuat sangat rapat tetapi biasanya mempunyai lubang-lubang yang kecil yang bermanfaat untuk jalan masuknya udara dari luar ke dalam rumah.
Selain dinding, pintu dan jendela pun juga ikut dibuat dengan menggunakan bambu pada daun pintu dan daun jendelanya. Rumah ini akan semakin kental dengan rumah bambunya.

  • Plafon

Kerangaka plafon Rumah Sunda terbuat dari susunan bambu. Desainnya sengaja dibuat lebih bermanfaat agar bisa digunakan sebagai ruangan tempat menyimpan beberapa barang. Rangka utama menggunakan bambu utuh, sedangkan penutupnya menggunakan pelupuh.

  • Tata Letak

Sebuah rumah tidak boleh dihadapkan ke arah selain barat dan timur, ini merupakan kepercayaan dari orang Sunda. Letak rumah juga harus disusun rapi dengan rumah lainnya dalam satu kampung. Ketika Anda berkunjung ke perkampungan Sunda yang masih kental dengan Rumah Sundanya. Rumah Sunda terkenal rapi dan berjejer.

Gambar Rumah Adat Jawa Barat

Berikut ini merupakan kumpulan gambar dari rumah adat Jawa Barat yang sangat identik dengan karakteristik urang Sunda.


rumah adat jawa barat
alimustikasari.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
lihat.co.id
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
info-kita.com
rumah adat jawa barat
hadiyanuariswanto.wordpress.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com
rumah adat jawa barat
edesainminimalis.com



Sketsa Rumah Adat Jawa Barat

Di bawah ini kumpulan gambar sketsa rumah adat Jawa Barat, mungkin bisa dijadikan sebagai gambar mewarnai atau sebagai bahan inspirasi bagi yang ingin membuat rumah layaknya rumah adat Jawa Barat.

rumah adat jawa barat
paguyubanpakuanpajajaran.blogspot.co.id
rumah adat jawa barat
paguyubanpakuanpajajaran.blogspot.co.id
rumah adat jawa barat
desainrumahsd.com
rumah adat jawa barat
desainrumahsd.com
rumah adat jawa barat
desainrumahsd.com
rumah adat jawa barat
desainrumahsd.com
rumah adat jawa barat
andirustandisunarya.wordpress.com
rumah adat jawa barat
andirustandisunarya.wordpress.com


sumber: https://ekspektasia.com/rumah-adat-jawa-barat/#Rumah_Adat_Jawa_Barat
https://www.senibudayaku.com/2018/01/rumah-adat-jawa-barat.html